Senin, 27 April 2015

MESKI SYAR'I TAPI TETAP CANTIK DAN TRENDY


Sebuah dilema yang sering sekali terjadi di kalangan kita, yaitu para muslimah. Dilema yang sebenarnya harus kita lawan dengan kebenaran. Dilema yang harusnya bisa kita hapuskan, menjadikannya sebuah ketegasan. Sebuah dilema buat kita, tapi karena kita tidak bisa menolaknya kita pasrah.
Satu lagi yang buat hati ini rasanya teriris-iris begitu dalam adalah, dilema ini sering terjadi dan bahkan hampir terjadi padaku juga. Aku rasa, para muslimah yang menjadi pengantin atau panitia penikahan merasakan dilema ini. Kalau ini pernah terjadi padamu, muslimah. Maka kita mendapati dilema yang sama!
Kalian tahu apa maksudnya ini?
Maksudnya adalah.. Bahwa sebagai muslimah walau berada di sebuah walimahan atau pesta penikahan. Kita bisa tampil cantik dan syar’i. Bukan hanya cantik tapi tidak syar’i. Ini sering sekali, seorang muslimah yang jilbab panjang dan menutupi dada sesuai dengan perintah Allah di Qur’an An-Nur ayat 31
” .. dan hendaklah mereka menutup kain kerudung ke dadanya … ” (An-Nur : 31)
Bukan berarti dengan kita menggunakan pakaian yang sudah syar’i seperti yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Tapi ketika menjadi panitia pesta pernikahan atau pengantin wanita membuat kerudung wanita ini menjadi tidak syar’i. Karena Allah, ada di mana-mana. Karena kerudung yang benar akan melindungi kita juga. Bukan berarti, walau hanya sekali kita diperbolehkan untuk mengenakan kerudung yang hanya sampai leher. Atau menggunakan kerudung yang membentuk seperti biarawati di gereja. Bahkan ditambah aksesoris dan menjadikan kerudungmu berpunuk unta.
Sedih rasanya ketika melihat muslimah yang sudah berkerudung dengan benar tapi ketika di pesta pernikahan mereka menggunakan kerudung hanya sampai leher atau mengikuti seperti model biarawati atau bahkan berpunuk unta. Bukan berarti dengan seorang muslimah itu berpesta bisa mengenakan kerudung semacam itu.
Mungkin ada yang merasa “Oh sekali ini doang. Kan jarang” atau mungkinada juga yang dipaksa, sehingga tidak bisa menolak. Nah, buat kalian para muslimah yang sedang jadi pengantin wanita atau panitia dalam pesta pernikahan ada tips buat kamu bisa bisa tampil cantik juga dan berkerudung syar’i. Aku yakin, dengan berpakaian yang benar pun, kamu sudah cantik kok.
Saat Make Up / Berdandan
Kalau boleh, ketika Indah diminta untuk menjadi salah satu panitia di pesta pernikahan, Indah tidak mau didandani. Bahkan kalau boleh, lebih baik Indah dandan/ make up sendiri. Biar bisa mengukur, apa ini termasuk tabarruj atau bukan. Tapi ketika kita misalnya sudah didandani oleh orang lain..  Ada tipsnya biar dandanan kalian terlihat natural.
MAKE UP SAAT DI PERNIKAHAN
1. Kalau Bingung, Bawa Make up sendiri Aja
Kalau kalian punya kulit sensitif, kalian bawa aja deh itu alat make up yang kalian punya. Biar nanti orang yang mendandani kita tidak sewenang-wenang memberikan peralatan make up yang kebanyakan. Atau kalau bener-bener bingung, gak perlu make up aja. Pake bedak juga cukup :D hehe
2. Buat Kesepatakan Sebelum Didandani
Jadilah orang yang cerewet ketika kalian lagi didandani. Bahkan sebelum di make up, kalian harus bilang : “Bu/Mbak tolong make up nya jangan tebal-tebal yang natural aja. jadi tidak merubah mukanya. Atau jangan sampai orang pangling melihat saya karena saya di make up”. Nah itu. Kemudian kalau merasa terlalu terbal, kamu bisa langsung bilang ke mbak yang dandani kita. Jangan malu-malu, soalnya kalau kita tidak cerewet, mbak yang make up in kita akan sewenang-wenang kasih peralatan make up yang macam-macam.
Pada Saat Pakai Jilbab
hijab
1. Siapkan Kerudung yang Akan Dipakai
Ini hal yang paling penting buat kamu sahabat! Cukup dengan dua lapis kerudung atau tiga atau bahkan empat kalau merasa kerudungnya bisa menerawang. Kita enggak mau kan dicap sama Allah “Perempuan berpakaian tapi telanjang?” walau dalam satu hari? Tetap saja kita pasti tidak mau. dua lapis kerudung untuk kerudung panjanngnya yang sampai ke bawah. Kemudian 1 atau 2 lapis is genf20 hgh safe kerudung untuk hiasan bunga atau kombinasi dua warna dalam kerudung.
Karena kenapa? Sebelum kita dipakaikan kerudung oleh perias, kita harus menyiapkan kerudung yang mau kita pakai. Kalau enggak, nanti perias juga akan sewenang-wenang memakaikan kain apa saja yang menurutnya cocok. Padahal itu kain yang tipis.
2. Buatlah Kesepakatan Terlebih Dahulu
Sebelum dipakaikan kerudung, hal yang harsu dibuat adalah kesepakatan. “Bu/Mbak tolong ya, saya mau kerudungnya melebihi dada yaitu segini. Dan belakangnnya juga panjang. Jadi nanti kombinasi warna atau bunganya hanya di kepala saja. Terus juga saya tidak mau nanti leher saya membentuk. Soalnya jadi terasa kecekik”, buatlah kesepakatan. Utarakan alasan yang mausk ke logika tanpa perlu menyebutkan ayat yang ada di Qur’an. Nanti kalau menyebutkan ayat yang di Qur’an, kita nanti dikira menggurui lagi.
Sudahlah, buat saja kesepakatan yang isinya itu kamu curhat. Agar periasnya juga bisa mengerti kondisi kita. Kemudian kalau misalnya periasnya berkata begini “Kalau hiasannya di kepala aja, jadi jelek dong? Enggak rapih di bagian lehernya apalagi”. Dan solusinya buat kamu adalah.. Kamu bisa bilang begini, “Nah justru itu mbak. Saya mau yang seperti itu. Jadi enggak kerasa kecekik jadi longgar plong gitu”, sekalian curhat juga boleh deh pokoknya. Atau misalnya, “soalnya saya enggak pede. Karena nanti kan ketemu teman-teman, saya kan hari-hari enggak berkerudung seperti yang mbak bilang tadi”
3. Berkatalah Jika Ada yang Tidak Sesuai
Kalau misalnya tiba-tiba periasnya melenceng dari kesepatakan sebelumnya, kamu boleh protes. “Eh mbak, tadi kan saya minta enggak perlu pakai sanggul (read: alias punuk unta) di dalam kerudungnya. Jadi kerasa berat nih Mbak”. Insya Allah periasnya akan mengerti. Atau kalau belum juga, mungkin periasnya akan bilang begini, “Ini gak papa kok mbak. Justru mbak malah bagus ada yang jendol di belakangnya. Saya juga biasa kok dandani hijabers kayak mbak yang kerudungnya panjang-panjang gitu “
Satu hal yang penting adalah, jangan terpengaruh dengan perkataan periasnya. Ingat, kita perlu punya prinsip yang baik. Kalian bisa balas ucapannya dengan seperti ini, “Oh gitu ya mbak.. Tapi maaf saya enggak nyaman kalau dibeginikan. Dan saya juga bukan hijabers seperti mereka. Hijabers yang ini beda mbak”, ucapkanlah sambil senyum. Pokoknya jangan sampai ada pertengakaran atau buat di periasnya jadi judes karena kita.
Sehabis selesai, jangan lupa ucapkan terima kasih. Yang namanya kebenaran, harus disampaikan, harus ditegakkan walaupun itu pahit. Iya ‘kan? Kita harus bisa tergas sama diri sendiri dan orang lain. Buatlah seakan-akan kamu curhat aja agar orang lain  bisa mengerti kita lebih cepat. Atau pakai caramu sendiri yang lebih ampuh juga boleh.
Pokoknya jangan sampai di hari yang membahagiakan, kamu hanya tampil cantik tapi tidak syar’i. Sebagai muslimah kita juga perlu tampil cantik dan syar’i. Karena Allah itu di mana-mana. Jadilah dirimu sendiri, apapun kata orang.. Kalau kamu merasa itu baik, kenapa tidak?
Sebagai muslimah, kita memang harus betul-betul melawan dilema semacam ini. Indah mengalami ini ketika diminta jadi penerima tamu di acara penikahan saudara. Menjadi panitia acara ketika pernikahan saudara juga. Kemudian ketika acara kelulusan SD juga Indah mengalami dilema semacam ini.
Makanya kan, ini sering sekali terjadi. Inilah tugas kita agar bisa menjadi diri kita sendiri. Tegas kepada orang lain dan juga diri sendiri. Kemudian juga, kalau acara sudah selesai, sesegera mungkin untuk mencuci muka dan menghapus make up nya. Di hari yang membahagiakan, masa kamu harus tampil cantik tapi tidak syar’i? Di hari membahagiakan itu sudah seharusnya memang pasti cantik dan harus syar’i juga berpakaiannya. Jangan sampai di hari yang membahagiakan itu, juga berdampingan di sebelahnya kemurkaan atau Allah kepada kita.



JILBAB GAUL VS JILBAB SYAR’I





Sekarang sudah zamannya serba serbi modern. Mulai dari teknologi, transportasi sampai ke masalah fashion juga udah modern. Semakin lama semakin dihiraukan aturan-aturan yang ada. Contohnya saja dalam hal berjilbab. Kita tahu sebagaimana yang sudah dijelaskan dalam Al-qur’an, seorang muslimah wajib menggunakan hijab (penutup) atau yang lebih kita kenal dengan nama kerudung atau jilbab. Sudah jelas tertera dalam Al-Qur’an QS. Al-Ahzab : 59 dan An-Nur : 31.
Dalam QS. Al-Ahzab : 59 dijelaskan, bahwa Allah SWT menyerukan kepada kita agar mengulurkan jilbabnya hingga ke seluruh tubuh. Jilbab di sini maksudnya semacam baju kurung yang tidak ketat dan memperlihatkan lekuk tubuh seorang wanita untuk menutupi aurat. Di dalam surah ini pula dijelaskan apa maksudnya Allah SWT menyuruh kita agar menutup aurat kita. Tujuannya supaya para muslimah lebih mudah  dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Sedangkan dalam QS. An-Nur : 31 lebih menjelaskan dan melengkapi dari penjelasan di Surat Al-Ahzab ayat 59.
Coba kita bandingkan jilbab dengan segala aturannya yang ada dalam Al-Qur’an dengan jilbab yang kalian pakai saat ini. Sudah syar’i kah jilbab kalian? Kebanyakan muslimah saat ini lebih mementingkan mode trend terkini dibandingkan dengan yang sudah diatur dalam Al-Qur’an.
Apa yang dimaksud jilbab gaul? Jilbab gaul itu yang sering dipakai kebanyakan muslimah saat ini. Entah mungkin karena mereka belum mengetahui bagaimana aturan menggunakan jilbab atau mereka sudah tahu tapi enggan melakukannya. Jilbab gaul itu jilbab yang dililit, dengan pakaian yang ketat memperlihatkan bentuk tubuh, yang penting asal panjang dan menutupi tangan dan kaki. Padahal sudah tertera dalam Al-Qur’an jilbab itu bukan dililit, tetapi diulurkan.
Dan yang dimaksud jilbab syar’i adalah jilbab yang sesuai dengan ketentuan yang ada dalam Al-Qur’an dan hadist. Dalam Al-Qur’an sudah dijelaskan bahwa jilbab itu seperti baju kurung. Tanda itu tidak ketat. Misalnya seperti gamis, ataupun atasan yang longgar dan menggunakan rok. Bukan seperti pada kenyataan saat ini. Para muslimah menggunakan jilbab dililit dengan baju dan celana yang ketat. Hal itu sangat bertolak belakang dengan ketentuan yang ada dalam Al-Qur’an.
Karena mengikuti trend dan mode masa kini menjadi alasan mereka mengapa menggunakan jilbab yang tidak syar’i. Ingat ukhti, jilbab yang syar’i itu ketentuannya berasal dari Allah SWT. Sedangkan jilbab gaul itu ketentuannya berasal dari manusia.
Jilbab gaul vs jilbab syar’i, yang mana yang kalian pilih ukhti? Yang sesuai dengan ketetapan Allah SWT atau yang sesuai dengan ketetapan mode fashion zaman sekarang? Mengikuti kaum mayoritas yang salah atau mengikuti kaum minoritas yang benar? Lebih baik kepanasan di dunia atau di akhirat? Selagi ada umur, ayo syar’ikan jilbabmu!
How to Use Jilbab Syar’i?
1. Jilbab yang panjang dan tebal (tidak tipis dan tembus pandang)
Sesuai dengan yang ada di dalam Al-Qur’an, jilbab yang syar’i itu menutupi dadamu. Tidak dililit ke atas kepalamu atau dimodifikasi agar tidak panjang. Mudah bukan? ga ribet, ga susah.
2. Menggunakan baju gamis atau baju yang longgar dan rok
Sudah jelas dalam Al-Qur’an, kita diwajibkan untuk menggunakan baju kurung atau baju yang tidak ketat memperlihatkan bentuk tubuh kita ukhti. Dan baju yang tidak ketat itu adalah gamis atau baju yang longgar dan rok. Its so simple to do. Dari pada kalian menggunakan pakaian yang ketat dan sangat tidak nyaman dipakai.
3. No Punuk Unta
Punuk unta? Apa itu? Tahukah kalian?? Para muslimah zaman sekarang menampakkan rambutnya yang digelungkan saat berhijab. Itulah yang dimaksud punuk unta. Bahkan lebih mirisnya lagi, kini sudah tersedia ciput yang ada punuk untanya. Dalam Islam ini dilarang. Berikut adalah hadist yang diriwayatkan oleh Muslim :
“Ada golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian” (HR. Muslim No. 2128)
Sudah jelaskan dalam hadist tersebut. Lebih baik jika yang berambut panjang bisa dikepang atau diikat biasa. Tidak digelungkan ke atas dan terlihat seperti punuk unta.
4. Menggunakan kaos kaki
Tahukah ukhti? Kakimu itu termasuk aurat yang harus ditutup. Jadi ketika keluar rumah atau bepergian kemanapun, jangan lupa gunakan kaos kakinya. Sudah jelaskan batas-batas aurat kita. Semuanya aurat kecuali telapak tangan dan wajah.
Mudah bukan untuk menggunakan jilbab syar’i yang sesuai dengan ketentuan Allah SWT. Betapa Allah SWT sangat menjaga dan menyayangi diri kita. Tapi kita malah tidak menjaganya. Jagalah auratmu dari orang yang tidak berhak melihatnya. Banyak kasus pelecehan terjadi karena wanita kebanyakan menggunakan pakaian yang terbuka. Itu sudah tentu dapat mengundang setan untuk menggoda lawan jenismu melakukan pelecehan. Kalau sudah begitu, siapa yang harus disalahkan? Mata mereka akan terjaga jika dirimu menjaga penampilanmu pula. Islam teach you to covering not wrapping your aurat, ukhti. Islam mengajarkanmu untuk menutupi bukan membungkus auratmu.




MODEL HIJAB SI WAJAH BULAT





Model kerudung untuk wajah bulat merupakan salah satu pilihan kreatif agar penampilan terlihat lebih modis. Ada banyak jenis kerudung yang bisa dipilih berdasarkan dengan bentuk wajahnya. Pertumbuhan mode busana muslimah yang amat cepat dan kreatif serta semakin modern memang membuka alternatif yang sangat variatif dan fleksibel agar penampilan terlihat lebih menarik.

Manfaat utama kerudung jilbab adalah untuk menutup aurat seperti yang telah diperintahkan ajaran agama Islam. Pada pengertian tentang aurat dalam hubungannya dengan jilbab ini sebenarnya mencakup batasan yang cukup luas. Jilbab atau hijab tidak hanya untuk menutup bagian rambut dan sekitar leher, namun juga untuk menutup dan menghalangi terbentuknya lekuk tubuh wanita yang dapat merangsang timbulnya fitnah, termasuk untuk menutup pada bagian sekitar dada wanita.

Pemilihan model jilbab yang disesuaikan dengan bentuk wajah akan berpengaruh terhadap penampilan karena setiap bentuk wajah mempunyai desain dan modelnya masing-masing. Hal ini serupa dengan pemilihan busana muslimah sesuai bentuk tubuh karena juga berhubungan dengan kenyamanan dan penampilan seseorang.

Lantas bagaimana sih bentuk atau model kerudung untuk wajah bulat yang tepat? Jika anda memiliki bentuk wajah yang bulat, tips sederhana ini mungkin berguna untuk anda agar tampil lebih modis.

Jilbab yang cocok untuk bentuk wajah bulat adalah jenis kerudung jilbab yang ada pet atau yang membutuhkan ciput sebagai daleman jilbab. Kerudung model ini akan membuat wajah Anda terlihat panjang.
Sebenarnya ada banyak pilihan kerudung untuk wajah bulat, mulai dari jenis jilbab paris, pashmina, ataupun yang lainnya. Namun pilihlah model kerudung abstrak yang berbentuk lembaran berukuran lebar agar mudah dibentuk sesuai keinginan anda.
Dalam mengenakan jilbab abstrak, jadikan tulang pipi anda sebagai patokannya. Caranya, buat agar kerudung yang anda kenakan menutup hingga melewati tulang pipi sehingga memberikan efek lonjong pada wajah.
Hindari memilih atau mengenakan model kerudung yang melingkari bentuk kepala Anda karena justru akan memperkuat kesan bulat pada wajah anda.
Pilih jenis jilbab abstrak, baik berbentuk empat atau segi tiga dengan ukuran yang lebar. Gunakan kerudung ini sebagai pelapis dari ciput dengan tanpa melingkarkan kedua ujungnya di bawah dagu. Buat saja agar kerudung ini seperti jatuh ke sisi pundak, tentunya diikat dengan peniti agar tidak mudah lepas. Model kerudung untuk wajah bulat semacam ini cukup efektif untuk membuat kesan wajah bulat menjadi kabur karena termanipulasi oleh bentuk kerudung.



Contoh Referensi Model Kerudung Untuk Wajah Bulat :